Diterbitkan pada 03 Juni 2022

Penyakit Jantung Koroner; sifat penyakit jantung koroner, high sensitivity CRP

news

Penyakit Jantung Koroner (PJK) bisa terjadi tanpa sepengetahuan kita dan seringkali kita tidak menyadari bahwa di dalam tubuh sedang terjadi proses kerusakan, contohnya adalah aterosklerosis. Aterosklerosis diawali dari terjadinya kerusakan dinding pembuluh darah, sehingga lemak menempel, masuk, dan membentuk plak. Plak ini suatu saat bisa lepas dan menyebabkan terbentuk bekuan darah. Bekuan bisa terbawa aliran darah, menyumbat pembuluh darah jantung yang menyebabkan terjadinya serangan jantung/ PJK atau pembuluh darah otak yang memicu stroke. Aterosklerosis dimulai sejak kita lahir, dan proses ini berlangsung selama bertahun-tahun dan tanpa gejala, sehingga jarang diwaspadai.


Dinding pembuluh darah bisa rusak karena adanya inflamasi atau peradangan dalam jangka waktu lama atau kronik. Inflamasi dipicu oleh berbagai keadaan misalnya sel-sel rusak, masuknya bakteri atau virus. Menurut hasil penelitian, ada kondisi yang dapat memicu inflamasi seperti kegemukan (obesitas), kadar gula yang meningkat, tekanan darah tinggi, kurang aktivitas fisik, stress, racun dari rokok, radikal bebas dari polusi udara dan makanan minuman yang tidak sehat.


Ketika terjadi inflamasi, hati (liver) akan mengeluarkan CRP. Kadar CRP menjadi penanda inflamasi dan dapat diukur di laboratorium memakai alat yang lebih sensitive yaitu hs-CRP (high sensitivity CRP). Semakin banyak inflamasi, semakin tinggi kadar hs-CRP, semakin tinggi risiko untuk mengalami penyakit jantung koroner di masa depan.


Menghitung skor Risiko Penyakit Jantung Koroner

Nilai rujukan hsCRP untuk menilai risiko terjadinya PJK adalah =< 10mg/L. Apabila nilai > 10mg/L, maka nilai tersebut lebih menunjukkan terjadinya inflamasi yang bersifat akut dan tidak menggambarkan risiko terjadinya PJK. Risiko terjadinya PJK bisa perkirakan dari nilai skor hs-CRP yaitu:

  • Jika konsentrasi hsCRP <1,0mg/L, maka risiko rendah terkena PJK
  • Jika konsentrasi hsCRP 1,0 – 3,0mg/L, maka risiko moderate (sedang) terkena PJK
  • Jika konsentrasi hsCRP > 3,0 mg/L (tetapi <10 mg/L), maka risiko tinggi terkena PJK


Nah begitu teman sehat, bahwa ada baiknya kita selalu memantau kondisi Kesehatan kita agar bisa mencegah terjadinya hal yang tidak kita inginkan. Di Parahita Diagnostic Center juga menyediakan berbagai macam paket medical check up yang membantu kamu untuk lebih aware tentang apa yang terjadi pada diri kamu, bisa kamu lihat di sini. Yuk #Marikitacek!

Bagikan Artikel Ini

Baca Artikel Lainnya